Pengidap epilepsi tidak dilarang untuk berolahraga, namun ada beberapa olahraga tertentu yang tidak disarankan untuk dilakukan. Hal ini karena bila mereka mengalami kejang saat melakukan olahraga tersebut, ditakutkan bisa timbul bahaya.
Salah satu jenis olahraga yang sering menjadi pertanyaan bagi pengidap epilepsi adalah berenang. Berenang baik untuk membuat tubuh sehat dan bugar, namun hal ini masih banyak menimbulkan pro kontra bagi pengidap epilepsi. Benarkah pengidap epilepsi tidak dianjurkan berenang?
Apa Itu Penyakit Epilepsi?
Epilepsi adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aktivitas listrik di sistem saraf pusat. Kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami periode perilaku, sensasi atau bangkitan yang tidak biasa, hingga kehilangan kesadaran.
Gangguan ini bisa dialami baik oleh pria dan wanita di semua ras dan usia. Salah satu gejala utama epilepsi adalah kejang. Ada yang mengalami kejang selama beberapa detik, atau hanya mengalami kejang di gerakan lengan dan tungkai. Kejang pada pengidap epilepsi dapat disebabkan karena stres, kelelahan atau konsumsi obat-obatan.
Pengidap epilepsi bisa mengalami kejang beberapa kali dalam 24 jam tanpa sebab yang jelas. Pengidap epilepsi dan anggota keluarga sering merasa khawatir tentang olahraga yang dapat memicu terjadinya kejang.
Baca Juga: Healthpedia - Epilepsi
Tips Aman Berenang bagi Pengidap Epilepsi
Melihat kondisi kejang tersebut, banyak pendapat yang menyatakan bahwa pengidap epilepsi tidak dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas berat. Olahraga berat atau berada dalam lingkungan yang tidak aman dapat membuat pasien kelelahan sehingga memicu kejang-kejang. Beberapa olahraga yang tidak disarankan untuk pengidap epilepsi di antaranya berbagai olahraga ekstrem, free climbing, scuba diving dan olahraga berat lainnya.
Untuk berenang, banyak pendapat yang menyarankan para pengidap epilepsi sebaiknya tidak melakukan kegiatan tersebut terutama bila kejangnya belum terkontrol obat. Jika kejang kambuh ketika pengidap epilepsi sedang berada di dalam air, tentunya hal ini dapat membuat mereka tenggelam dan membahayakan nyawanya.
Oleh karenanya, para ahli berpendapat bahwa pengidap epilepsi tetap boleh berenang asal memenuhi syarat berikut:
1. Berenang dalam kondisi sehat
Kondisi sehat di sini dapat diartikan bahwa pasien tidak sedang kelelahan, stres, atau kondisi tidak prima lainnya. Selain itu, pasien juga diperbolehkan berenang jika memiliki kondisi kejang yang terkontrol, yaitu sudah dalam pengobatan kejang dan setidaknya mengalami bebas kejang selama 1-2 tahun. Jika masih mengalami kejang yang sering kambuh, maka sebaiknya tunda dulu keinginan untuk berenang.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Pada Penderita Epilepsi
2. Tidak berenang sendiri
Akan sangat berbahaya bagi pengidap epilepsi jika berenang sendirian. Sebaiknya, ajak satu atau dua orang yang tahu akan kondisi penderita dan paham ciri-ciri kejang saat kejang muncul. Mereka juga sebaiknya harus bisa berenang untuk menolong bila penderita tiba-tiba kejang saat berenang. Dengan demikian, ketika epilepsi terjadi pasien dapat segera ditangani.
3. Hindari berenang di perairan terbuka
Berenang di perairan terbuka seperti laut atau danau lebih berisiko jika berenang di kolam renang. Saat berenang di kolam, pengawasan akan lebih mudah dibanding dengan berenang di laut atau danau yang berarus. Pengidap epilepsi juga diimbau untuk tidak berenang di kolam yang terlalu dalam.
Apabila memungkinkan, pilih kolam renang yang memiliki penjaga kolam renang dan gunakan rompi pelampung untuk berjaga-jaga. Sampaikan pada penjaga kolam renang mengenai kondisi Anda sehingga penjaga dapat ikut mengawasi dengan baik.
Perlu diketahui, gejala kekambuhan para pengidap epilepsi dapat berbeda-beda, sehingga anjuran antara satu pasien dengan pasien lain juga bisa berbeda-beda. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai boleh atau tidaknya pasien epilepsi untuk berenang, dan patuhi rekomendasi terapi yang disarankan oleh dokter.
Jika dokter tidak menyarankan Anda untuk berenang, maka Anda bisa beralih ke olahraga yang lebih aman bagi pengidap epliepsi seperti yoga dan jogging.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma